(KD), Lampung Utara - Diduga melanggar peraturan Mentri Sosial RI No 04 tahun 2023 Tentang Pelaksanaan Program Sembako Kepala Desa (Kades) Karya Sakti, Kecamatan Abung Surakarta di demo ibu ibu.
Aksi akal akalan dan merugikan warga masih saja di lakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab demi memperkaya diri sendiri. Akibatnya ibu-ibu menggruduk rumah pak Kades pada kamis malam sekitar Pukul 07.30 WIB
Para pemerima bantuan BPNT berupa sembako tersebut tak terima lantaran harga barang bantuan tak sesuai dengan harga di warung.
Seharusnya, satu orang KPM menerima dana Rp 200 ribu setiap bulan, dan ini diberikan 3 bulan sekaligus dengan nominal dan Rp 600 ribu.
Ironisnya, Nilai sembako yang dibagikan hanya sekitar Rp 460 ribu itupun dengan harga jual tertinggi.
Sementara Tarman, Kades Karya Sakti yang di hubungi via WhatsApp mengatakan, dirinya tak faham mengenai peraturan bantuan sosial berupa BPNT tersebut.
" Yang menyuruh bantuan BPNT sembako dialihkan ke suplier itu pendamping BPNT pak, namanya saya gak tau, makanya saya sudah buat berita acara agar suplier menambah kekurangannya ". Ujar Tarman
Tarman juga menjelaskan, bahwa telah mengumpulkan warga untuk mendengerkan langsung keterangan oleh pendamping BPNT dalam forum rapat.
" Kalau mereka gak mau nambah maka uang nya saya kurangi, saya hanya manut mas, pendamping nya ngomong gitu, saya langsung kumpulkan warga, untuk mendengarkan langsung di forum rapat, di rapat teraebut pendamping bilang bantuan BPNT mulai sekarang habis di gesek uang nya di kumpulkan KPM hanya bisa terima sembako ". Kata Tarman
Disinggung mengenai pengalihan BPNT melalui suplayer yang pada dasarnya, bantuan tersebut tidak boleh di alihkan melalui suplayer, sesuai dengan aturan Mentri sosial nomor 04 tahun 2023 poin ke empat yang berbunyi bantuan sembako tidak boleh di berikan sembako, melainkan KPM harus menerima uang dan beebelanja sendiri
" Kalau itu kesalahan pendamping pak bukan saya kalau dia tidak perintahkan seperti itu, hal ini tidak akan terjadi " .ungkap Tarman
Salah satu warga yang enggan di sebut namanya menjelaskan para KPM tidak mau menerima sembako yang tidak sesuai harga.
" Mereka merasa telah di akali oleh oknum yang bekerja di kantor desa, bahkan Kepala Desa terkesan mengamini pekerjaan tersebut, aksi akal akalan seperti ini kalau di biarkan akan menimbulkan gejolak di masyarakat " ujar warga tersebut
Dikonfirmasi, Camat Abung Surakarta, M Nur yang di hubungi melakukan pesan WhatsApp berjanji akan menindak lanjuti mengenai informasi tersebut, "Sabar ya pak saya besok akan meluncur ke Desa Karya Sakti untuk memastikan apa sebenarnya yang terjadi ". kata Camat
Salah satu tokoh Kecamatan Abung Surakarta menyangkan kejadian itu baik oknum Kepala Desa atau siapapun itu yang bermain dengan bantuan orang orang miskin tersebut. " Sudah waktunya APH periksa Kepala Desa dan kroni nya untuk mengungkap siapa jadi dalang di balik ini semua, berikan efek jera agar tidak di ulangi, dan menjadi pembelajaran untuk desa lain, agar tidak melakukan hal yang sama " pungkasnya. (Iron Guna)