(KD), Pringsewu - Realisasi penggunaan Dana Desa (DD) Tahun Anggaran 2023–2024 di Pekon Gumukrejo, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pringsewu, Lampung diduga ada kejanggalan. Sejumlah program pembangunan yang tercantum dalam laporan diduga fiktif dan mengalami mark up oleh oknum Kepala Pekon setempat, Widhiya Artanto.
Salah satu program yang menjadi sorotan adalah bedah rumah bagi warga pemilik Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) dengan anggaran mencapai Rp70 juta. Namun menurut Kepala Dusun 1, Desi Irwanto, proyek tersebut bukan berasal dari Dana Desa.
“Pembangunan RTLH memang ada dua unit, dan lokasinya tidak jauh dari dusun saya. Tapi itu bantuan dari Dinas Sosial, bukan dari Dana Desa tahun 2023,” ungkap Desi Irwanto saat dikonfirmasi di kediamannya, Sabtu (2/8/2025).
Selain itu, pembangunan jembatan penghubung antara Dusun 2 dan Dusun 3 yang dilaporkan menghabiskan anggaran sebesar Rp38.002.000 juga diduga tidak pernah direalisasikan. Kepala Dusun 3, M. Yusuf, menegaskan bahwa selama tahun 2023 tidak ada pembangunan jembatan di wilayahnya.
“Selama tahun 2023, tidak ada pembangunan jembatan di dusun kami,” tegasnya.
Dugaan serupa juga diungkapkan oleh Kadus 3 lainnya, Riko, mengenai jembatan antara Dusun 1 dan Dusun 3 yang tercatat menghabiskan dana Rp29.821.000.
“Kalau jembatan yang menghubungkan Dusun 1 dan Dusun 3, setahu saya tidak ada dibangun,” ujar Riko.
"Belanja Pengadaan Lampu Jalan 1 Unit Dengan nilai Anggaran Rp.6.250.000.
Memasuki Tahun Anggaran 2024, proyek lain yang diduga mengalami mark up adalah pengangkatan spidemen irigasi di Dusun 3 dengan nilai anggaran Rp32.170.000. Riko menyebut pekerjaan tersebut dikerjakan oleh enam orang dan selesai hanya dalam waktu tujuh hari.
“Itu dikerjakan hanya tujuh hari oleh enam orang,” katanya.
"Belanja Penerangan Lampu Jalan 2 unit Dengan Nilai Anggaran Rp 13.000.000."
Kecurigaan lain datang dari pengurukan tanah untuk jalan usaha tani di Dusun 3 dengan alokasi anggaran sebesar Rp67.900.000. Namun, menurut keterangan Riko, volume tanah urug yang digunakan hanya sekitar tiga dump truk .”Cuma sekitar tiga dump truk tanahnya,” imbuhnya.
Hingga berita ini ditayangkan, awak media masih berusaha mengonfirmasi Kepala Pekon Gumukrejo, Widhiya Artanto, dan Sekretaris Pekon, Ayu Ns, melalui sambungan telepon di nomor 0823-7281-xxxx. Namun, keduanya belum memberikan tanggapan.
Mengingat banyaknya dugaan ketidaksesuaian realisasi anggaran dengan laporan kegiatan, pihak terkait seperti Inspektorat maupun Kejaksaan diharapkan dapat melakukan audit dan mengkroscek dokumen APBDes Pekon Gumukrejo secara menyeluruh.(Ade)