Proyek Misterius di Tegineneng Tuai Kritik, Anggaran 17 M Tak Ada Yang Bertanggung Jawab


(KD), Pesawaran - Proyek misterius dan janggal bertulisankan Kementrian Pekerjaan Umum di Desa Rejo Agung, Kecamatan Tegineneng, Kabupaten Pesawaran tuai kritik.

Proyek fantastis bernilai Rp 17.732.000.000 alias Rp 17 M lebih tersebut pada plang informasi tertulis memiliki 16 lokasi berbeda.

Anehnya, saat ditelusuri di lokasi tidak ada satu pun yang mengetahui siapa yang bertanggung jawab atas pembangunan tersebut.

Saat investigasi tim awak media menemukan kejanggalan dan kurangnya transparansi mengenai pembangunan menggunakan uang Negara tersebut. Saat dikonfirmasi kepala tukang bernama Asep mengatakan tak mengetahui mengenai rincian proyek tender tersebut. " Saya gak tau yang detailnya, yang borongnya pak sugi orang Bandar Lampung besok dateng kesini ". Kata Asep, Jum'at (3/10/25)

Keesokan harinya Tim mengkonfirmasi seorang bernama Sugi sesuai arahan Asep, namun Sugi enggan juga enggan menerangkan detail informasi proyek dan melempar tanggung jawab. " Saya gak tau saya cuma nganter barang, mandornya namanya Kemas orang palembang ". Dalih Sugi Sabtu, (4/10/25)

Dikonfirmasi di hari yang sama Kemas kemudian menyebut bahwa proyek tersebut milik seorang bernama Ketut. " Saya cuma di suruh pak ketut mantau, selebihnya gak tau ". Kata Kemas

Tak hanya disitu saat dimintai keterangan Salah seorang Pemuka Agama yang tinggal disebelah lokasi proyek juga mengaku keberatan dengan ulah para pekerja yang beruhutang bahan makanan yang tak kunjung dibayar. " Hutangnya gak seberapa cuman Rp 500 Ribu tapi ya namanya warung kecil ya berat juga ". Ungkapnya

Menurut H (Inisial) seorang warga setempat yang juga anggota ormas mengaku kecewa atas tindakan pelaksana proyek, dirinya menyayangkan soal tranparansi mengenai pembangunan. " Saya cuma mau liat RAB (Rencana Anggaran Biaya) nya aja kok susah betul, ini kan Kampung saya jangan sampai kalian cari makan disini tapi ngerusak '. Terang H

H juga menyangkan masalah tempat menginap pekerja proyek yang seharusnya memiliki anggaran untuk menyewa atau mendirikan tenda. " Itu kan harusnya ada anggaran untuk tempat minep kok malah tidur disekolah ". Tegas H

Tambahnya, H juga menyebut dirinya sempat didatangi Anggota Polsek dan di telpon oleh pimpinan partai politik, guna mengintervensi H agar tak menyoroti kejanggalan proyek. " Saya sempat didatangi orang polsek, terus di telpon orang partai ". Kata H.

Sementara ditelusuri kantor Kontraktor Pelaksana dari PT Wira Karsa Konstruksi tersebut beralamatkan di wilayah Makasar, Sulawesi dan Konsultan Pengawas dari PT Darmasraya Mitra Amerta beralamat di Jogjakarta. (Red)

Posting Komentar

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama