(KD), Bandar Lampung - Di tengah-tengah situasi keuangan negara,yang kerap melakukan efesiensi anggaran, Dinas sosial prov Lampung seolah- olah trus mengadakan kegiatan yang menurut LSM L@pakk Lampung adalah kegiatan tahunan, yang tujuan kegiatan tidak jelas,arah kegiatan entah ke mana dan yang mau di capai untuk kesejahteraan rakyat jauh. "pada kegiatan belanja barang untuk di serahkan kepada masyarakat" tahun 2025 ini senilai Rp 442.285.500. Yang diperuntukkan pembelian, mesin gerinda,mesin las dan peralatan las,mesin stem motor dan peralatannya.
Kelompok mana penerima tidak jelas,berapa kelompok penerima tidak jelas,kita ambil contoh cucian motor yang menggunakan mesin stem biasa sudah hampir jarang terlihat, ujar Nova ketua LSM L@pakk, kalau kita mengacu kepada kegiatan Dinas Sosial dalam kurun waktu tiga tahun ini seharusnya sudah banyak kegiatan stem motor. Namun kenyataan jarang sekali ini yang menjadi dasar kegiatan ini tidak jelas.
Kemudian kegiatan "belanja barang untuk diserahkan kepada masyarakat" di tahun 2025 ini dengan nilai Rp 361.106.000. Untuk pembelian bantuan kursi roda,tingkat kaki tiga dan tongkat truk. Inipun sama kegiatan. Setiap tahun ada penerimanya yang tidak jelas ketika pihak Dinas sosial prov Lampung mengatakan penerima jelas kita minta baik kelompok atau orang penerima kegiatan ini,dalam kurun waktu tiga tahun ini.
Kemudian tahun anggaran 2025 pada pos anggaran swakelola ada kegiatan "belanja jasa tenaga penanganan sosial sebesar Rp 13.701.138.000. Inipun kegiatan yang rentan terjadi penyelewengan seperti, laporan markup untuk jumlah tenaga dan biaya yang dikeluarkan.
Dalam hal ini kami dari LSM L@pakk Lampung ujar Nova selaku ketua umum meminta gubernur Lampung, mengevaluasi kinerja kepala Dinas Sosial Prov Lampung,dan infektorat prov Lampung mengaudit kegiatan Dinas sosial tiga tahun ke belakang ini.(Red)